Malam ini aku terbangun dari tidurku begitu
awal. Dan saat ku melihat, waktu masih menunjukkan hampir pukul tiga
pagi. Aku mendengar suara tangisan yang mana aku sendiri pun tidak
pasti dari siapakah tangisan itu.
“Siapakah yang menangis malam-malam seperti ini?” lirihku.
Aku beranjak dari tempat tidurku untuk mencari dari mana tangisan
itu. Dan langkahku terhenti ketika aku melewati almari pakaianku.
Suara tangisan itu semakin dekat dan jelas. Awalnya perasaanku agak
gementar dan takut namun perasaan ingin tahu itu membuatkan aku
memberanikan diri juga untuk membuka almari itu. Dan ternyata tidak
ada sesuatu yang aneh pun di sana,yang ku dapati hanyalah
pakaian-pakaian yang tersusun rapi. Namun tangisan itu semakin dekat
dan jelas. Hal ini yang membuatku terus mencari suara tangisan itu
dengan membongkar semua pakaianku. Pencarianku terhenti ketika aku
terjumpa sebuah jilbab di hadapanku.
Ternyata jilbab itu yang menangis. Aku seperti tidak percaya
dengan apa yang aku alami saat ini. Tapi memang benar jilbab itu yang
menangis. Tidak berapa lama selepas ia menangis,jilbab itu mula
mengatakan sesuatu.
“Ya Allah Ya Tuhanku… sesungguhnya aku bersyukur Kau telah
mentakdirkan aku menjadi sesuatu yang wajib bagi hambaMU sehingga aku
selalu menjadi sesuatu yang amat berharga dan penting untuk mereka.
Tapi tidak untuk kali ini Ya Rabb.. aku yang engkau wajibkan ini
tidak berharga langsung di matanya. Ampunilah dia Ya Allah,berikanlah
kepada dia hidayahMu,sedarkan dia dan fahamilah dia akan kewajibanku
untuknya.
Aku yang masih berdiri di almari yang terbuka dan dihapadan jilbab
yang sedang bermunajat itu hanya dapat menitiskan air mata dan
menyesali terhadap kelalaianku. Aku hanya memakainya dikala
waktu-waktu yang tertentu saja. Ya Rabb…ampunilah aku.
Tidak beberapa lama selepas itu,aku kembali mendengar seperti ada
suara yang sedang merintih. Namun kali ini bukan dari jilbab yang
berada dihadapan ku tetapi kali ini dari senaskah Al-Quran yang
tersimpan rapi di rak buku ku..
“Ya Ilahi…mungkin di antara ciptaanMU aku adalah ciptaanMU
yang paling suci. Benda yang selalu diagung-agungkan oleh
hambaMu,menjadi pedoman bagi semua ciptaaMU yang mana jika
dibaca,dilantukan atau didengar hati ini akan menjadi tenang. Ya
Ilahi…sesungguhnya aku amat bahagia akan takdirMU ini. Namun ,di
sini aku hanya menjadi seperti buku biasa yang tidak berharga dan
tidak bernilai langsung. Aku telah lama disimpanya di sini. Aku
sangat merindui dia yang dahulu,dia yang selalu melantunkan
ayat-ayatMU dengan merdunya. Kini suara merdunya telah dia berikan
untuk lagu-lagu saja yang mana sama sekali tidak mendekatkanya
kepadaMU Ya Ilahi. Kembalikanlah dia seperti dahulu,maafkan segala
kesalahan dan kecuaiannya.
Setelah mendengar semua itu,tubuhku terkulai lemah. Rasanya tidak
sanggup lagi aku menumpang tubuh ini dan aku pun terjatuh dari
tempatku berdiri. Ya Allah…ampunilah hambaMU ini sekali lagi.
Selang beberapa saat,telingaku kembali mendengar rintihan dan
tangisan yang sangat dekat dengan telingaku. Dekat sekali. Ternyata
rambut panjang yang menjadi ikon kebanggaankulah yang menangis dan
merintih.
“Ya Allah yang Maha Agung,aku bangga kerana menjadi makhota
untuk hambaMU. Aku telah mengindahkan rupa mereka atas izinMU. Tapi
Ya Allah.. sesungguhnya aku sangat malu menjadi makhota wanita ini.
Wanita yang memperlihatkan aku di khalayak ramai tanpa ada sedikit
pun perasaan malu dalam dirinya. Dengan begitu mudah dan begitu
bangganya dia mempamerkan keindahanku. Ya Rabb, aku sangat malu
kerana dipamerkan dan dipertontonkan begitu saja yang dari bukan
mahramku. Terbakar oleh api nerakaMU jauh lebih baik untukku daripada
aku terus dipermalukan olehnya. Ku mohon bakarlah aku Ya Rabb..
bakarlah aku, bakarlah aku, bakarlah aku…..”
Tidak…….”teriakku.
Tiba-tiba aku tersedar dari tidurku.
“ Ya Allah,ternyata semua itu hanyalah mimpiku. Mimpi yang indah
dan buruk bagi ku. Indah kerana Kau ingatkan aku dan buruk kerana aku
malu akan semua sikap dan kesalahanku.”
Segera aku bangun dari tempat tidurku untuk mengambil wuduk dan
mendirikan qiamullail yang hampir tidak pernah aku dirikan.
Ya Rabbi..
Izinkan aku mengucap taubat kepadaMU
Izinkan aku memohon ampunanMU
Bantu aku untuk memenuhi segala kewajibanku
Bantu aku untuk menjauhi segala laranganMU
Ya Ilahi..
Jadikan taubatku ini taubat nasuha
Dan jadikan hijrahku hijrah yang kaffah
gooooddddd.... huhu
ReplyDelete